DAILY ANALYSIS HP SEKURITAS 30 SEPTEMBER 2022
View PDF
30 Sep 2022

MACRO WRAP

Pemerintah Targetkan Penerimaan Negara pada 2023 Tembus Rp 2.463 Triliun

Pemerintah menargetkan penerimaan perpajakan pada tahun 2023 sebesar Rp 2.463 triliun, meningkat 28% dari target penerimaan perpajakan tahun 2022 yang sebesar Rp 1.924,9 triliun. Menkeu Sri Mulyani mengatakan, target penerimaan perpajakan tersebut meliputi beberapa aspek seperti Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) migas ditargetkan sebesar Rp 61,4 triliun, PPh non migas Rp 873,6 triliun, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) Rp 743 triliun, Pajak Bumi dan Bangunan Rp 31,3 triliun dan pajak lainnya Rp 8,7 triliun. (Kontan.co.id)

Ekonomi Indonesia Ditargetkan Tumbuh 5,3%, Sudah Pertimbangkan Ancaman Resesi

Undang-Undang Anggaran pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 sudah disahkan melalui DPR dengan target pertumbuhan ekonomi tahun depan telah disepakati sebesar 5,3%. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) mengatakan, target pertumbuhan ekonomi tersebut sudah merefleksikan adanya kemungkinan perekonomian global akan mengalami resesi tahun depan. Ancaman resesi tersebut antara lain meliputi tingkat suku bunga yang naik, kurs rupiah terhadap dollar AS yang terdepresiasi, inflasi yang tinggi dan harga komoditas yang masih tinggi (Kontan.co.id) 


MARKET WRAP

DJIA (-1.54%), S&P500 (-2.11%), Stoxx600 (-1.67%), DAX (-1.71%) Bursa AS ditutup melemah pada hari Kamis (29/9) dipicu mencuatnya kekhawatiran resesi.

Data terbaru menunjukkan jumlah warga AS yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran pekan lalu turun ke level terendah dalam lima bulan terakhir, menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS tetap solid meski The Fed telah meningkatkan suku bunga. Di sisi lain, bursa Eropa juga melemah dipicu oleh kekhawatiran resesi. Harga minyak turun dengan Brent crude berada pada $88,49 per barrel dipicu terbatasnya konsumsi bahan bakar minyak (BBM) Tiongkok.

Perhatian para investor selanjutnya akan tertuju kepada pertemuan OPEC+ yang berlangsung pada 5 Oktober mendatang. Pada akhir perdagangan hari Kamis (29/9), IHSG ditutup melemah pada level 7,036.2 (-0.58%)


INDUSTRY & SECTOR

BLU Batubara Belum Rampung

Kementerian ESDM mengungkapkan, meski saat ini proses pembentukan Badan Layanan Umum (BLU) Batubara masih berjalan namun. Saat ini, pembentukan BLU Batuabra kini dalam tahapan pengajuan izin prakarsa. Kementrian ESDM belum bisa memastikan BLU Batubara bisa diimplementasikan untuk tahun ini. Jika kemudian implementasi BLU Batubara harus dilakukan tahun depan, Ridwan memastikan pasokan batubara untuk dalam negeri khususnya pembangkit akan tetap dijaga. Selain itu, Kementerian ESDM pun juga siap untuk memberikan penugasan kepada perusahaan batubara yang belum memenuhi DMO untuk melaksanakan pemenuhan pasokan ke pembangkit listrik. (Kontan.co.id)

RI Bidik Perluasan Pangsa Ekspor Biomassa Cangkang Sawit Ke Jepang

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memacu perluasan pasar ekspor untuk industri pengolahan kelapa sawit, seperti pengiriman produk biomassa cangkang sawit ke Jepang. Dalam siaran pers Kemenperin (28/9) disampaikan bahwa Produk turunan cangkang sawit asal Indonesia sangat diminati oleh pasar Jepang sebagai sumber energi primer yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Menurutnya, salah satu peluang investasi di sektor industri pengolahan cangkang sawit adalah produksi pellet (high-energy density biomass) yang dapat meningkatkan nilai kalori cangkang sawit menjadi setara dengan batu bara antrasit (6.100- 6.400 kcal per kg) (iqplus.info)


STOCK NEWS

AGRO (-4.92%) Laba Jatuh Semester I/2022 41,6%

PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) membukukan laba periode berjalan sebesar Rp15,379 miliar pada semester I 2022, atau anjlok 41,6% dibanding periode sama tahun 2021 yang terbilang Rp26,218 miliar. Pendapatan bunga bersih turun 17,5% menjadi Rp357,21 miliar. Namun, total pendapatan operasional lainnya naik 85,1% menjadi Rp71,386 miliar. Kredit yang diberikan turun 20,13% menjadi Rp7,771 triliun. Sehingga aset menyusut 14,2% menjadi Rp14,477 triliun. (emitennews.com)

BMRI (-0.54%) Siap Ambil Right Issue BSI (BRIS)

Sesuai Porsinya PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) selaku pemegang 20,9 miliar lembar saham atau 50,83 persen porsi kepemilikan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) akan menyerap Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMTED) sesuai porsinya. BRIS akan menerbitkan 6 miliar saham seri B bernominal Rp500 per lembar saham. Dengan demikian, porsi kepemilikan BMRI akan naik menjadi 54,22 persen. (emitennews.com)

INDY (0.00%) Akuisisi Perkasa Investama Sebesar Rp74,89 Miliar

PT Indika Energy (INDY) menuntaskan akuisisi saham PT Perkasa Investama Mineral (PIM) senilai USD5 juta. Pembelian setara Rp74,89 miliar itu, dilakukan perseroan melalui anak usaha yaitu Indika Mineral Investindo. PIM memiliki kegiatan usaha untuk melakukan aktivitas konsultasi manajemen, perdagangan besar logam, dan bijih logam. Selain itu, PIM juga bergerak bidang usaha industri pembuatan logam dasar bukan besi (smelter). (emitennews.com)

WIFI (-0.88%) Perluas Kapasitas Jaringan dan Colocation

PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) melalui entitas anak usahanya PT Integrasi Jaringan Ekosistem (Weave) secara resmi telah menandatangani perjanjian serta memulai operasional penyediaan kapasitas jaringan dan colocation dengan PT Sinergi Inti Andalan Prima (Sinergy Networks). Kedua belah pihak menyetujui untuk bekerjasama dalam penyediaan kapasitas jaringan (managed service) dan colocation dengan jangka waktu yang akan berlangsung selama 10 tahun. Layanan penyediaan kapasitas jaringan yang disediakan oleh Weave sebesar 3.000 Gbps sampai dengan 10.000 Gbps (Gigabyte per second), dan layanan co-location yang tersebar di 55 titik Edge Data Center milik Weave. Potensi pendapatan perseroan atas terciptanya kerjasama ini mencapai Rp 821 Miliar per tahun. (emitennews.com)